PERTUMBUHAN EKONOMI HUBUNGAN DENGAN KESEHATAN DAN KEMATIAN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun, masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di dunia dewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.

1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi pertumbuhan Ekonomi !
2. Jelaskan mengenai Pertumbuhan Ekonomi Hubungan Dengan Kesehatan !
3. Jelaskan mengenai Pertumbuhan Ekonomi Hubungan Dengan Kematian !
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Pertumbuhan Ekonomi
2. Untuk mengetahui tentang Pertumbuhan Ekonomi Hubungan Dengan Kesehatan
3. Untuk mengetahui tentang Pertumbuhan Ekonomi Hubungan Dengan Kematian

BAB II
PEMBAHASAN
2. PERTUMBUHAN EKONOMI HUBUNGAN DENGAN KESEHATAN DAN KEMATIAN
2.1 Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap  penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996) yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan
 negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.

2.2. Pertumbuhan Ekonomi Hubungan Dengan Kesehatan
Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan antara lain, tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai dan mutu makanan yang di konsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang berkaitan (Rahmi, 2008).
Keadaan faktor sosial ekonomi juga berpengaruh dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga (Yulia, 2009).
Hubungan antara pembangunan ekonomi dan kesehatan berdasarkan tingkat, yaitu :
Pada tingkat mikro yaitu tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk mendapatkan pendidikan. Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih produktif dan mendapatkan penghasilan yang tinggi.
Pada tingkat makro yaitu penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang cepat didukung oleh terobosan penting di bidang kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit dan peningkatan gizi.

Pada tingkat makro ekonomi menjelaskan bahwa kondisi kesehatan dan pendidikan yang rendah, mengalami tantangan dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan jika dibandingkan dengan kesehatan dan pendidikan yang tinggi. Angka harapan hidup yang tinggi dapat meningkatan kesejahteraan ekonomi.
Cesario, Simon dan Kinne 1980 (dalam Tjiptoherijanto, 1993) menjelaskan hubungan antara program gizi dan pertumbuhan ekonomi, menyatakan bahwa :
Perbaikan di dalam status gizi akan menurunkan tingkat kematian dan kesakitan, khususnya bagi penduduk usia kerja, sehingga dapat meningkatkan partisipasi bagi yang belum kerja dan meningkatkan hari kerja bagi yang sedang melakukan kegiatan kerja.
Perbaikan dalam status gizi dan kesehatan tenaga kerja akan meningkatkan efisiensi kerja melalui peningkatan kemampuan individualnya. Pengaruh dari program kesehatan serta gizi terhadap penduduk usia muda akan terlihat pada peningkatan GNP( Gross National Product) melalui pertumbuhan ekonomi, yakni dengan bertambahnya tingkat partisipasi angkatan kerja dan secara tidak langsung melalui tingkat partisipasi dalam dunia pendidikan.
Pendapatan perkapita penduduk juga dapat mempengaruhi status gizi karena jika pendapatan yang tinggi maka status gizi menjadi baik sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian. Sebaliknya. pendapatan yang rendah akan menimbulkan status gizi yang buruk sehingga meningkatnya angka kesakitan dan kematian.
Kemiskinan merupakan salah satu faktor yang menghambat dalam pembangunan ekonomi dan kesehatan. Penduduk miskin memiliki beban penyakit yang tinggi karena terbatasnya akses terhadap air bersih dan sanitasi serta kecukupan gizi. Selain itu biaya yang cukup tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan membuat penduduk miskin lebih memilih pengobatan alternatif serta rendahnya pendidikan membuat keterbatasan pengetahuan dalam menghadapi suatu penyakit. Komunikasi kesehatan adalah suatu cara yang dilakukan pelayanan kesehatan untuk mengajak penduduk miskin untuk merubah perilaku dan memperbaiki kesehatan mereka.

2.3 Pertumbuhan Ekonomi Hubungan Dengan Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan determinan yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat.
Faktor sosial ekonomi terdiri dari tiga kategori variabel yaitu:
Variabel individu berupa tingkat produktivitas individu (ayah dan ibu)
Variabel rumah tangga berupa penghasilan, pendapatan dan kekayaan. Maksudnya adalah yang bisa mempengaruhi kematian anak yaitu makanan, air, pakaian, tempat tinggal, energi, transportasi, kebersihan, kesakitan, dan informasi.
Variabel komunitas yakni ekonomi politik, sistem kesehatan. Faktor yang dapat mempengaruhi ekonomi politik adalah penghasilan organisasi, intrastruktur fisik, dan institusi politik.
Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Salah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah kematian bayi. Beberapa penelitian sebelumnya telah menghasilkan banyak faktor terutama sosial ekonomi yang menyebabkan kematian bayi. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistem pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Sedangkan kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di suatu daerah. Masalah gizi adalah hal yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kekurangan gizi selain dapat menimbulkan masalah kesehatan (morbiditas, mortalitas dan disabilitas), juga menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Dalam skala yang lebih luas, kekurangan gizi dapat menjadi ancaman bagi ketahanan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Partisipasi Ibu dan keluarga sangat penting dalam penatalaksanaan balita sakit. Ibu akan mencari pelayanan kesehatan  jika ibu merasa penyakit anaknya serius.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Secara resmi keluarga sebagai lembaga sosial yang berkembang di semua masyarakat. Disamping itu, keluarga sebagai unsur dalam struktur sosial merupakan dasar pembentuk struktur sosial yang lebih luas. Peran dan tingkah laku yang dipelajari dalam keluarga merupakan contoh peran tingkah laku yang diperlukan dalam segi-segi lainya di masyarakat. Oleh karena itu keluarga mempunyai posisi yang sangat strategis dalam pencegahan dan penanganan masalah gizi pada balita. Meskipun rumah tangga dan masyarakat memiliki tanggung jawab utama dalam menyediakan perawatan terhadap anak, dalam beberapa kasus mereka tidak dilibatkan secara aktif atau dikonsultasikan dalam pengembangan dan penerapan program terkait isu kesehatan, nutrisi, serta pertumbuhan dan perkembangan anak. Keberhasilan dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas anak membutuhkan partisipasi aktif dan kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan dan keluarga dengan dukungan dari masyarakat setempat. Keluarga dan masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan terkait pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak. Keluarga menjadi fokus perhatian untuk memaksimalkan potensi anak. Pengetahuan dan kesadaran dari keluarga dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan esensial anak, yaitu kebutuhan gizi, pelayanan kesehatan, kasih sayang, stimulasi perkembangan, pendidikan dan perlindungan anak memegang peranan yang sangat penting. Ibu merupakan bagian terdekat dari kehidupan anak. Namun tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidaktahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan. Apabila angka kematian ibu tinggi, maka akan berpengaruh pula terhadap tingkah anak seperti yang dijelaskan di atas.
Faktor kematian ibu tersebut antara lain: usia ibu pada saat melahirkan, jumlah pemeriksaan yang dilakukan oleh ibu pada saat hamil, tingkat pendidikan ibu, dan tingkat kesejahteraan keluarga. Sedangkan faktor lingkungan yang dijadikan faktor pendukung adalah jumlah sarana kesehatan, jumlah tenaga medis, dan persentase daerah yang berstatus desa.  Oleh karena itu, berbagai upaya harus dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka maternal mortality adalah dengan mengetahui penyebabnya.
Indonesia masalah mortalitas apabila dikaitkan dengan faktor sosial ekonomi sangat berbanding lurus karena salah satu sebab mortalitas adalah sosial ekonomi, sosial ekonomi memiliki peranan penting dalam kehidupan, apabila keadaan sosial ekonomi masyarakat rendah dan kurang baik, maka untuk mendapatkan akses pendidikan pun sulit didapatkan, pada masa sekarang ini pendidikan memang diwajibkan, akan tetapi jika hanya biaya pendidikan yang dibebankan kepada pemerintah sedangkan biaya transportasi pelajar ditanggung sendiri, hasilnya akan sama saja karena tidak semua masyarakat memiliki kendaraan. Masalah ini juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang tua bayi atau balita karena dahulunya mereka tidak mendapatakan pengetahuan betapa pentingnya gizi untuk anak mereka. Apabila seorang anak mengalami gizi buruk maka akan mudah tertular penyakit karena imunitas anak tersebut menurun dan tidak didukung oleh makanan yang bergizi, ditambah lagi jika orang tua bayi atau balita tidak membawa anak mereka ke POSYANDU untuk diimunisasi, itu akan membuat bayi dan balita rentan terserang penyakit.
Masalah gizi buruk bukan hanya berpengaruh terhadap mortalitas, akan tetapi juga berpengaruh terhadap sumber daya manusia kedepannya. Memperbaiki masalah gizi buruk tidak hanya melibatkan keluarga sebagai orang yang paling dekat, namun juga harus bekerja sama dengan tenaga medis. Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa mortalitas seorang anak, bayi, dan balita ditentukan oleh berbagai faktor terutama faktor sosial ekonomi, angka kematian ibu, tingkat pendidikan orang tua, dan tingkat kesejahteraan keluarga.

BAB III
PEUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan
 negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf apabilah masih terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Apabila ada saran atau kritik yang ingin disampaikan, dengan senang hati kami akan menerima saran dari pembaca. Karena kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.


DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita. H.R., 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Jakarta: Graha Ilmu
Tjiptoherijanto Prijono dan Budhi Soesetyo. 1994.  Ekonomi Kesehatan.  Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Undang – Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


www.medkes.net www.fkmunsrat.ac.id

Komentar

Postingan Populer