Makalah Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Ekonomi Kesehatan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Ekonomi Kesehatan.
Keberhasilan kami menyelesaikan Makalah ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati kami, meskipun banyak hambatan yang di hadapi oleh kami, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan. Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang diterima oleh kami sampai dengan menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini.
Harapan kami semoga Penyusunan makalah ini diterima dan dimengerti serta bermanfaat bagi kami khususnya untuk Pembaca. 


  Manado, Oktober 2017


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................................2
Bab I : Pendahuluan.........................................................................................................
            1.1 Latar Belakang ............................................................................................3
            1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
            1.3 Tujuan..........................................................................................................4
Bab II : Pembahasan........................................................................................................
           2.1 Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju................................................5
           2.2 Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Australia.............................................7
           2.3 Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Amerika Serikat..................................9
           2.4 Sistem Ekonomi  Kesehatan Swedia..........................................................11
Bab III : Penutup..............................................................................................................
            3.1 Kesimpulan................................................................................................14
Daftar Pustaka..............................................................................................................15



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari suply dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Sedangkan negara maju adalah negara-negara industri yang sudah mampu/berhasil dalam berbagai bidang. Corak dari negara-negara ini adalah negara dengan corak ekonomi pasar.
Pelayanan kesehatan merupakan hal utama  dan memegang peranan utama dalam pembentukan masyarakat yang sehat dan bermartabat. Hal ini sudah mulai diperhatikan oleh beberapa Pemerintahan Daerah seperti dengan adanya Kartu Sehat di Solo, Kartu Jakarta Sehat (KJS) di Ibukota dan rencananya Kartu Juara di Bandung.
Besar harapan masyarakat akan terlaksananya semacam kartu asuransi ini yang dapat membantu rakyat menengah kebawah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima. Selain tujuan utama tersebut, kartu-kartu sehat ini sebenarnya memiliki keuntungan lainnya jika dapat dipergunakan dan dikelola dengan baik. Di negara-negara maju seperti negara-negara Skandinavia dimana sistem pelayanan kesehatannya maju, selain menfokuskan pada pelayanan dan tindakan, tetapi juga pengumpulan data-data dari system tersebut yang digunakan dalam peningkatan pelayanan kesehatan, pencengahan dan pengobatan, mengurangi kejadian malpraktek, dan efisiensi baik dari segi pelayanan dan keuangan dalam skala makro atau pun mikro.
Sistem asuransi dan pelayanan kesehatan yang terpadu dengan sistem database lainnya seperti data kependudukan, register pasien masuk rumah sakit, diagnosa penyakit, obat yang diberikan, database kecelakan dan lain-lainnya mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dan yang jelas meningkatkan standar kesehatan rakyatnya.


1.2  Rumusan Masalah
Bagaimana Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju?
Bagaimana Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Australia?
Bagaimana Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Amerika Serikat?
Bagaimana Sistem Ekonomi Kesehatan Swedia?
Bagaimana Perbedaan Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju?
Bagaimana Persamaan Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju
Untuk mengetahui Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Australia
Untuk mengetahui Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Amerika Serikat
Untuk mengetahui Sistem Ekonomi Kesehatan Swedia
Untuk mengetahui Perbedaan Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju
Untuk mengetahui Persamaan Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Ekonomi Kesehatan di Negara Maju
Obat-obatan
Jangan berharap apabila kita pergi ke dokter karena sakit, maka serta merta kita akan diberikan obat apalagi antibiotik. Untuk segala jenis sakit berkategori ringan, seperti pilek, sakit kepala, pusing, panas dingin, dsb, saran dokter hanya satu, istirahat yang cukup. Sangat kontras dengan yang terjadi di kita, di mana dokter biasanya selalu mencecoki kita dengan segala macam obat-obatan (dan antibiotik) dengan sangat mudahnya. Ketika penulis klarifikasi, ternyata bagi mereka obat-obatan kimiawi itu sebenarnya tidak bagus untuk sistem pertahanan tubuh alami kita. Para dokter di sini (baca: Inggris dan Jepang) lebih mengutamakan pertahanan alami dari sistem kekebalan tubuh kita. Jadi ketika dokter di kita seolah memaksakan diri untuk “menjual” obatnya kepada pasiennya (entah karena motif ekonomi atau motif lainnya), para dokter di sini justru sangat menghindari memberikan obat-obatan tersebut. Tentunya untuk kasus penyakit berkategori berat, tidak ada pilihan selain menggunakan obat-obatan (dan teknologi).
Database (riwayat medis) pasien
Sistem database pasien adalah sistem pemusatan data dan riwayat medis pasien secara nasional, yang hanya bisa diakses oleh petugas kesehatan berwenang, seperti dokter, pihak asuransi kesehatan, dan tentunya pasien itu sendiri. Dengan database ini, kita bisa datang ke pusat-pusat pelayanan kesehatan mana pun tanpa harus menjelaskan riwayat kesehatan kita secara detail, karena semua terrekam dengan baik. Pengalaman penulis ketika berkonsultasi dengan dokter di General Practitioner atau GP (baca: Puskesmas), petugas pemeriksa darah di rumah sakit dan dokter mata di tiga tempat berbeda, mereka dapat membaca riwayat medis penulis dari sumber (situs NHS) yang sama. Selama masa konsultasi, dokter akan menghabiskan waktu sekitar sepertiganya untuk menginput berbagai data dalam rekam medis pasien, sehingga bisa data selalu terupdate secara realtime.
Sepertinya Indonesia bisa meniru sistem database ini dengan mudah. Apalagi dengan adanya rencana pengembangan sistem informasi kependudukan yang terpusat. Mungkin tidak murah, tetapi juga tidak akan sangat mahal. Semuanya bisa terintegrasi dalam satu masterplan yang utuh. Tidak hanya sektor kesehatan yang diuntungkan, tetapi juga untuk keperluan update dan kebutuhan data akurat pemilih di Pemilu, bukan?. Barangkali koordinasi dan komitmen adalah kata kuncinya.
Asuransi Kesehatan
Di Indonesia dikenal Askes, Jamkesmas, Kartu Sehat, dan beragam jenis jaminan kesehatan yang menyasar pasien dari golongan ekonomi lemah. Di negara maju, semua warga negara bisa mendapatkan layanan kesehatan secara mudah tanpa birokrasi berbelit dan “cuma-cuma”. Hal ini bisa dilakukan karena negara mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pelayanan dasar kesehatan. Isu kesehatan selalu menjadi tradisi yang “menjual” dalam wacana politik domestik mereka. Kesejahteraan dokter dan petugas kesehatan tidak tergantung dari berapa banyak obat yang bisa mereka “jual”. Jadi mereka bisa berkonsentrasi  pada kualitas pelayanan yang mereka berikan. Setiap GP di Inggris akan dinilai kinerjanya dan diranking berdasarkan review dari publik (atau customernya). Sementara di Jepang, dengan kondisi “aging society” dan angka kelahiran yang sangat rendah, pemerintahnya memberikan insentif kepada siapapun yang mau mempunyai keturunan dengan pelayanan gratis dari mulai persiapan dampai melahirkan. Bahkan untuk wilayah Greater Tokyo (tiap prefektur mungkin berbeda kebijakannya), setelah satu hari setelah melahirkan, sang ibu dan keluarganya akan dibekali (sekitar) ¥ 300,000 sebagai bentuk apresiasi pemerintah. Memang Inggris tidak sekaya itu, tetapi pelayanan dasarnya tetaplah sangat terjangkau atau bahkan (hampir) gratis. Tentu kita tidak berharap pemerintah kita melakukan hal yang sama (dalam waktu dekat), apalagi dengan kondisi ekonomi kita serta angka kelahiran kita yang masih di atas 2%. Pelajaran yang bisa diambil adalah bagaimana pemerintah bisa mengefisienkan dan mengalokasikan anggaran untuk kesehatan, sehingga jasa kesehatan menjadi lebih terjangkau, kalau tidak bisa gratis sama sekali

2.2 Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Australia
Australia yang merupakan negara tetangga Indonesia merupakan salah satu negara maju dan memiliki perekonomian maju pula serta diimbangi dengan sumber daya yang berkualitas. Pasar bebas adalah karakteristik utama dari sistem ekonomi Australia. Pertumbuhan ekonomi Australia fenomenal dan negara ini adalah satu diantara lima negara maju pertama di dunia. Empat komponen utama dari sistem ekonomi Australia adalah perdagangan, manufaktur, jasa dan keuangan. Pada awal abad ke-21 pemerintah Australia telah mengambil janji untuk lebih mereformasi ekonominya. Standar hidup dari Australia telah meningkat secara signifikan dalam lima belas tahun terakhir dan itu hanya di bawah Amerika Serikat sekarang. Sebagai sebuah negara maju yang makmur, Australia adalah ekonomi terbesar ke-13 di dunia. Australia berperingkat tinggi dalam banyak perbandingan kinerja antarbangsa seperti pembangunan, mutu kehidupan, perawatan kesehatan, harapan hidup, pendidikan umum, kebebasan ekonomi, dan perlindungan kebebasan sipil dan hak-hak politik.
Australia yang juga disebut  Persemakmuran Australia berada di sebelah Selatan dari Indonesia, negara yang juga berbatasan langsung dengan Indonesia.  Australia memiliki luas 7.617.930 km persegi. Karena luasnya itu, Australia dikenal sebagai negara terluas keenam di dunia. Perkembangan penduduknya pun meningkat sejalan dengan perkembangan globalisasi dan arus imigrasi. Meski Australia termasuk dalam kategori negara gersang, namun ternyata  Australia mampu mendongkrak perekonomiannya.
Australia adalah salah satu ekonomi terkuat di dunia, dengan pertumbuhan ekonomi selama hampir dua dasawarsa secara berturut-turut dan pengangguran turun hingga ke tingkat terendah dalam satu generasi. Sebagai buah dari reformasi struktural dan kebijakan selama hampir tiga dasawarsa, ekonomi kini menjadi luwes, berdayatahan dan makin terintegrasi dengan pasar global. Kekuatan ekonomi Australia terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir atas kemampuannya untuk bertahan dari sejumlah kejadian internal dan eksternal, termasuk kekeringan yang parah, pembangunan rumah yang meledak dan krisis keuangan dan ekonomi Asia. Pada tahun 1980-an, Australia memiliki ekonomi campuran (mixed economy) yang sejahtera, dan bergaya-Barat, dengan PDB per kapita sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Britania Raya, Jerman dan Perancis. Salah satu prestasi yang paling signifikan adalah bahwa pada tahun 2000 pertumbuhan produktivitas tenaga kerja bahkan telah bergerak melewati Amerika Serikat. Australia menekankan reformasi sebagai salah satu faktor kunci di belakang kekuatan ekonomi. Pasar bebas adalah karakteristik utama dari sistem ekonomi Australia. Pertumbuhan ekonomi Australia fenomenal dan negara ini adalah antara lima negara maju pertama di dunia. Empat komponen utama dari sistem ekonomi Australia adalah perdagangan, manufaktur, jasa dan keuangan.  Industrialisasi, perusahaan swasta, produksi skala besar, teknologi tinggi dan sumber daya alam adalah sistem ekonomi Australia. Usaha kecil juga memainkan peran penting dalam perekonomian negara ini.
Berbicara terkait ekonomi yang berkembang di negara ini tingkat pengangguran dari  11% pada tahun 1992 turun menjadi 5%. Pertumbuhan ekonomi Australia dimulai pada pertengahan abad ke-19 dengan industri wol dan demam emas. Demam emas juga bertanggung jawab untuk pertumbuhan populasi negara yang sangat dibutuhkan oleh Australia pada titik waktu. Pada awal abad ke-21 pemerintah Australia telah mengambil janji untuk lebih mereformasi ekonominya. Standar hidup dari Australia telah meningkat secara signifikan dalam lima belas tahun terakhir.
Sistem kesehatan Australia merupakan sistem yang kompleks dan canggih, merupakan kombinasi antara pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta. Seluruh warga negara dan penduduk tetap Australia memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan bebas biaya yang dikelola oleh pemerintah, namun demikian hampir setengah penduduk Australia memiliki asuransi kesehatan swasta.
Selama bertahun-tahun, sistem kesehatan milik swasta telah berkembang semedikian rupa sehingga memiliki peran yang cukup besar dalam pelayanan kesehatan. Rumah sakit – rumah sakit swasta, termasuk didalamnya rumah sakit swasta yang dikelola oleh Healthscope, telah diperlengkapi untuk menyediakan hampir segala bentuk jenis perawatan kesehatan yang tersedia, mulai dari pelayanan sub akut seperti rehabilitasi hingga perawatan yang kompleks seperti pembedahan dan unit perawatan intensif.
Sektor kesehatan Australia terkenal diseluruh dunia memiliki kualitas perawatan yang sangat tinggi. Sebuah studi komparatif internasional mengenai sistem kesehatan di lima negara ( Australia, Kanada, Jerman, New Zeland dan Amerika Serikat), membuktikan bahwa Australia memiliki ranking tertinggi dalam bidang hidup sehat, memiliki angka tertinggi/kedua tertinggi dalam semua indikator penilaian yang ditetapkan.
Secara jelas disetiap indikator hasil pelayanan kesehatan yang diukur oleh OECD, Australia menduduki peringkat yang sangat baik. Dalam pengukuran umum seperti angka harapan hidup keseluruhan, hingga pengukuran khusus seperti infrastruktur, tenga kesehatan, pengukuran kualitas rumah sakit, australia termasuk yang terbaik di dunia.

2.3 Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Amerika Serikat
Di Amerika Serikat sebagian besar pelayanan kesehatan dikelola oleh pihak swasta. Biro Sensus AS (The US Censuss Beureau) mencatat bahwa pada tahun 2009 masih terdapat 50,7 juta penduduk atau sekitar 16,7% masyarakat AS yang tidak tersentuh oleh program asuransi. Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah yang tidak diperhatikan oleh perusahaan asuransi karena dianggap kurang menguntungkan perusahaan, sehingga banyak perusahaan yang bangkrut karena pembiayaan kesehatan sangat mahal maka banyak rakyat AS yang menuntut diadakannya reformasi dalam hal kesehatan. Pemerintah AS harus memegang kendali atas masalah kesehatan dan asuransi. Hal tersebut didasari pada kebutuhan dasar mayarakat AS akan perawatan, akses, keadilan, efisiensi, biaya, pilihan, nilai dan kualitas kesehatan yang lebih baik. Kuatnya desakan berbagai pihak terkait pentingnya jaminan kesehatan bagi setiap warga AS akhirnya mendorong Pemerintah AS membuat sebuah terobosan baru terkait kebijakan di bidang kesehatan. Kebijakan tersebut bernama Patient Protection Avordable Care Act (PPACC), sebuah peraturan terkait perlindungan terhadap pasien atas biaya kesehatan yang terjangkau. Peraturan ini berhasil dibuat pada tanggal 23 Maret 2010. Kebijakan ini akhirnya menjadi titik tolak bagi perkembangan kesehatan di AS dalam rangka menyejahterakan rakyatnya. Peraturan tersebut menjadi dasar hukum atas penyelenggaraan perawatan dan biaya kesehatan yang lebih terjangkau bagi setiap warga negara AS.
 Sebuah artikel yang ditulis oleh Kartono Mohammad (2010), menjelaskan bahwa sistem pembiayaan kesehatan di negara Amerika Serikat mengalami reformasi kesehatan yang diajukan oleh Presiden Obama untuk memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat amerika. Pembedanya adalah usulan Obama ini tidak akan mengurangi pendapatan para dokter dan dirancang akan mengurangi defisit anggaran negara sebesar 132 miliar dollar AS setahun dalam sepuluh tahun mendatang, tetapi pada awalnya akan menyedot anggaran sebesar 871 miliar dollar AS yang akan diperoleh dengan menaikkan pajak asuransi bagi premi asuransi yang tinggi (di atas 8.500 dollar AS per orang per tahun).
Anggaran kesehatan di AS sudah terlalu tinggi, hampir mencapai 19 persen dari GDP (Gross Domestic Product),  dan diperkirakan akan terus meningkat, yang membuat makin banyak rakyat AS  tak akan mampu membayar biaya pengobatan ketika sakit. Sistem pembiayaan masih berbasis fee for service yang memang cenderung akan makin mahal.
Sistem pelayanan kesehatan di Amerika Serikat  diasumsikan  berorientasi pasar, dan kurang lebih sepertiga dari pembiayaan kesehatan adalah langsung dibayar oleh pasien (out of pocket). Sumber dana sisanya berasal dari organisasi asuransi swasta yang  profit,  organisasi asuransi not for profit seperti  Blue Cross  dan  Blue Shield  serta  Health Maintenance Organization  (HMO).  HMO merupakan praktek kelompok pelayanan kesehatan yang dibayar di muka  (pre-paid) berdasarkan kapitasi dan pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat komprehensif.                                             Pada pertengahan tahun 1960-an diperkenalkan medicare dan medicaid. Medicare  merupakan suatu asuransi sosial bagi usia lanjut dan dijalankan oleh  pemerintah federal, sedangkan  medicaid  yang dijalankan oleh pemerintah  federal dan negara bagian merupakan sistem asuransi bagi masyarakat miskin. Ditinjau dari cakupan peserta asuransi, Amerika kurang berhasil karena  masih 1/3 dari jumlah penduduk tidak terlindungi asuransi kesehatan. Selain itu  kualitas pelayanan tampak berbeda antara sektor swasta dengan sektor pemerintah.Tingginya biaya kesehatan di AS ternyata telah berdampak pada kondisi Produk Domestik Bruto (PDB). Warga AS mengeluarkan biaya untuk kesehatan sebesar 16% dari total PDB. Angka ini tergolong sangat tinggi dan menempati peringkat dua di dunia setelah Timor Leste dalam hal penggunaan PDB untuk kesehatan. Departemen Pelayanan Kesehatan dan Kemanusiaan (The Health and Human Service Department) mengatakan bahwa jika masalah kesehatan ini tidak segera diatasi, maka angka penggunaan PDB tersebut akan terus menanjak hingga 19,5% pada tahun 2017. Berikut ini adalah presentase alokasi penggunaan biaya kesehatan di AS:
31% untuk biaya perawatan di rumah sakit
21% untuk biaya periksa ke dokter/layanan klinis
10% untuk biaya pembelian obat-obatan
7% untuk biaya administrasi terkait kesehatan
7% untuk investasi kesehatan
6% untuk perawatan di panti jompo
6% untuk biaya pengobata professional
4% untuk perawatan kesehatan gigi
3% untuk pembelian produk kesehatan
3% untuk pajak kesehatan.

2.4 Sistem Ekonomi  Kesehatan Swedia
Negara-negara Skandinavia yang dikenal dengan catatan kependudukannya yang lengkap dan terpadu menjadi salah satu rujukan oleh PBB dalam hal  pengembangan statistik pemerintahan, kependudukan, sistem informasi kesehatan dan lain lain. Data yang didapatkan dari sistem terebut menjadi ladang bagi penelitian di seluruh dunia yang berujung pada peningkatan sistem dan kualitas hidup warganya.
Masyarakat di Swedia asuransi kesehatan warganya adalah gratis dan dibebankan pada pajak yang didapat dari warganya. Setiap warga memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan. Sistemnya juga mirip di Indonesia dimana pelayanan dimulai di unit kecil puskesmas (ward central). Saat kita berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas di Swedia yang diperlukan adalah Personal Identity Number/Personnummer atau kalau di Indonesia mirip dengan Nomor Induk Kependudukan yang ada di KTP kita. Dengan PIN ini data kita akan otomatis tercatat dan dapat langsung tergabung dengan data lainnya. Resep obat pun  berupa elektronik resep dan diambil di apotik dengan sekali lagi menggunakan PIN kita.
Sistem kesehatan ini adalah bagian dari banyak database yang terintegrasi seluruh Swedia. Semua sistem tersebut didukung pemerintah dengan memberikan hamper 10% dari GPD untuk pelayanan kesehatan dan medis warganya. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dan “well connected”, pengumpulan data statistik dasar sebagai bahan perencanaan pembangunan pemerintah menjadi lebih mudah. Penelitian-penelitian dengan menggunakan data tersebut atau yang dikenal dengan istilah register-based research dapat dilakukan oleh berbagai pihak seperti universitas atau lembaga riset lainnya, baik berkenaan dengan kesehatan, kependudukan maupun social ekonomi.
Di Swedia penelitian semacam itu sudah banyak sekali dilakukan dan berdampak besar pada kebijakan publik. Seperti hasil riset terakhir menyimpulkan bahwa memberikan bantuan kepada miskin memberikan efek negatif mereka akan miskin terus ini salah satunya karena yang diberi bantuan cenderung menjadi pasif. Berdasarkan riset ini pemerintah mencari solusi lain untuk pengentasan kemiskinan.
Di Negara Swedia, pelayanan kesehatan masyarakat dijalankan dengan menggunakan sistem desentralisasi yang dikoordinasi oleh pemerintah pusat, dewan kota (county council) dan pemerintah kotamadya (municipal government/Sveriges kommuner). Pemerintah pusat bertanggungjawab dalam menentukan prinsip dasar dan panduan umum serta menetapkan kebijakan politik di bidang kesehatan dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari dewan kota dan pemerintah kotamadya. Sementara itu, dewan kota dan pemerintah kotamadya sendiri bertanggungjawab dalam menyediakan pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat dengan kualitas yang baik, termasuk didalamnya perawatan gigi gratis kepada anak-anak sampai mereka berusia 20 tahun. Sistem pelayanan kesehatan masyarakat ini utamanya didanai dari pajak nasional dan pajak daerah (lebih dari 80%).
Terkait dengan pajak, standar biaya hidup di Swedia termasuk dalam kategori “mahal” dalam jajaran negara-negara di Eropa, bahkan di negara-negara maju. Namun demikian, negara Viking yang berada dibelahan bumi bagian utara ini mampu menyediakan pelayanan masyarakat yang baik (bahkan saya sebagai pendatang disini dapat mengatakan yang terbaik), tidak hanya dibidang kesehatan tetapi juga bidang-bidang lainnya seperti pendidikan, sanitasi, transportasi umum, jaminan sosial dan sebagainya.
Masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari pembayaran pajak yang tinggi. Setinggi apa? Contoh, pajak penghasilan suami sekitar 32%. Dari sisi pemerintah sendiri, terutama pemerintah kota, benar-benar mengelola pajak dengan baik agar manfaatnya dapat kembali/dirasakan kepada masyarakat. Ada ungkapan yang menyatakan, “orang kaya bak dimiskinkan, orang miskin bak dikayakan”. Kesenjangan sosial hampir tidak kentara. Dengan memiliki nomor identitas penduduk (personal number), masyarakat di Swedia mendapatkan akses yang baik terhadap pelayanan publik, termasuk didalamnya terdaftar didalam sistem asuransi sosial (försäkringskassan) sehingga orang umum beranggapan mereka mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis (adapun biaya yang dikeluarkan hanyalah seperti biaya administrasi yang tidak bisa dibanding dengan kualitas pelayanan yang diberikan, sangat kecil!).



2.5 Perbedaan Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Maju ( Australia, AS, Swedia )
Amerika Serikat adalah satu-satunya negara maju yang tidak memiliki akses universal atas jaminan kesehatan. Ada 47 juta penduduk (15 persen populasi) yang tidak punya asuransi kesehatan. Harga yang mahal dan tidak adanya mekanisme yang mewajibkan individu untuk punya asuransi jadi sebab utama. Selain akses, layanan kesehatan di sana juga yang termahal di seluruh dunia. Ironisnya, indikator kesehatan negeri itu termasuk yang terburuk untuk standar negara maju.
Saat ini, Australia menjadi salah satu negara maju yang telah mencapai universal health coverage dan merupakan negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Dari presentasi ini, dapat dilihat bahwa sistem kesehatan yang baik di Australia merupakan: (1) usaha panjang yang dimulai tidak hanya 5-10 tahun belakangan ini, tetapi merupakan sistem yang terus berkembang sejak puluhan tahun yang lalu, dan yang menarik adalah bahwa (2) para peneliti kesehatan-dalam hal ini ekonomi kesehatan-memegang peran yang sangat penting dalam mempengaruhi kebijakan nasional
Masyarakat di Swedia asuransi kesehatan warganya adalah gratis dan dibebankan pada pajak yang didapat dari warganya. Setiap warga memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan. Sistemnya juga mirip di Indonesia dimana pelayanan dimulai di unit kecil puskesmas (ward central).

2.6 Persamaan Sistem Ekonomi Kesehatan Negara Maju ( Australia, AS, Swedia )
Di negara maju, semua warga negara bisa mendapatkan layanan kesehatan secara mudah tanpa birokrasi berbelit dan “cuma-cuma”. Hal ini bisa dilakukan karena negara mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pelayanan dasar kesehatan. Isu kesehatan selalu menjadi tradisi yang “menjual” dalam wacana politik domestik mereka. Kesejahteraan dokter dan petugas kesehatan tidak tergantung dari berapa banyak obat yang bisa mereka “jual”. Jadi mereka bisa berkonsentrasi  pada kualitas pelayanan yang mereka berikan.
Di negara maju, standar dan biaya hidup tinggi karena pajak yang sangat tinggi. Tetapi negara maju yang memang unggul dalam sumber daya manusianya, mampu mengelola pajak dengan baik sehingga pajak tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi pembangunan negara yang dimana termasuk di dalamnya adalah untuk pembiayaan kesehatan. Pemerintah sendiri, terutama pemerintah kota, benar-benar mengelola pajak dengan baik agar manfaatnya dapat kembali/dirasakan kepada masyarakat.
Sistem ekonomi kesehatan di negara maju juga sangat melibatkan peran swasta di dalamnya. Pemerintah dan swasta bekerja sama dalam pembangunan negeranya. 

BAB III
PENUTUP
Kesimpuan
Ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari suplai dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Sedangkan Negara maju adalah negara-negara industri yang sudah mampu/berhasil dalam berbagai bidang. Corak dari negara-negara ini adalah negara dengan corak ekonomi pasar.
Sistem ekonomi kesehatan di negara maju yaitu Obat-obatan, database (riwayat medis) pasien, asuransi kesehatan.
Australia yang merupakan negara tetangga Indonesia merupakan salah satu negara maju dan memiliki perekonomian maju pula serta diimbangi dengan sumber daya yang berkualitas. Pasar bebas adalah karakteristik utama dari sistem ekonomi Australia. Pertumbuhan ekonomi Australia fenomenal dan negara ini adalah satu diantara lima negara maju pertama di dunia. Empat komponen utama dari sistem ekonomi Australia adalah perdagangan, manufaktur, jasa dan keuangan.
Di Amerika Serikat sebagian besar pelayanan kesehatan dikelola oleh pihak swasta. Biro Sensus AS (The US Censuss Beureau) mencatat bahwa pada tahun 2009 masih terdapat 50,7 juta penduduk atau sekitar 16,7% masyarakat AS yang tidak tersentuh oleh program asuransi.
Masyarakat di Swedia asuransi kesehatan warganya adalah gratis dan dibebankan pada pajak yang didapat dari warganya. Di Negara Swedia, pelayanan kesehatan masyarakat dijalankan dengan menggunakan sistem desentralisasi yang dikoordinasi oleh pemerintah pusat, dewan kota (county council) dan pemerintah kotamadya (municipal government/Sveriges kommuner).

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Fina. “Negara Maju dan Negara Berkembang”. 15 Oktober 2017.
https://ahmadfina77.files.wordpress.com/2012/08/02_bab1.pdf
Niam, Kak. “Masalah Kesehatan Amerika Serikat”. 15 Oktober 2017. https://www.google.co.id/amp/s/kakniam.wordpress.com/2011/03/28/masalah-kesehatan-amerika-serikat/amp/
http://dokumen.tips/ducuments/sistem-kesehatan-di-australia-terkenal-sebagai-salah-satu-yang-terbaik-di-dunia.html
https://www.google.co.id/amp/s/zeosugar.wordpress.com/2013/02/04/belajar-pelayanan-dasar-kesehatan-di-negara-maju/amp/





www.medkes.net www.fkmunsrat.ac.id

Komentar

Postingan Populer